(Semi) Puisi -Aku tak mengerti


Sayang, ketika kita sedang duduk menikmati rintik hujan saat sore hari di teras rumah berdua, aku merasa kau mengikat ku untuk tidak merasa kehilangan gravitasi saat kau di dekatku.

Aku tak mengerti mengapa bisa begitu.

Sayang, ketika dengan pelan tangan mu menyelusup dan menyatukan tangan kita menjadi satu dalam genggaman, sayang.. pipiku terasa memanas, dan tubuhku bergetar.

Aku tak mengerti mengapa bisa begitu.

Dengan apa diriku mengerti dirimu sebenarnya?

Dalam diam?

Kita dalam diam? Dalam keheningan?

Keheningan yang menetramkan sepertinya.

Maka saat aku berbalik melihatmu saat ini, saat kita duduk berdampingan maka aku percaya binar mata matamu akan membalas, menjawab lebih dari sejuta kata, menjawab lebih sejuta dari sebuah hasrat.

“Aku sayang kamu.”

Itu yang tersirat, aku mengangguk dan menyandarkan kepalaku di bahumu, mencium wangi tubuh yang menguar dari mu, kepalaku teras penuh sekaligus ringan hanya karena mu detik ini juga.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "(Semi) Puisi -Aku tak mengerti"